Trenggalek – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menyiapkan strategi tata ruang lingkungan perkotaan dan sektor pariwisata setempat agar lebih indah dan ramah bagi pejalan kaki maupun pesepeda, terutama wisatawan di daerah ini.
“Kami ingin mewujudkan Trenggalek sebagai kabupaten yang indah, bersih, nyaman, dan sehat,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menyusun strategy map (peta strategi) bersama Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Trenggalek, di Trenggalek.
Dalam peta strategi tata kelola lingkungan hidup untuk mempercantik tatanan kota itu ada beberapa hal yang akan dilakukan, di antaranya penataan kabel yang dinilai semrawut menggunakan cable ducting di area perkotaan agar lebih indah hingga pedestrian yang memiliki jalur sepeda dengan protected bike lane atau perlindungan jalur sepeda.
Selain itu, jalur sepeda yang dilengkapi pelindung itu juga akan dihias warna-warni sehingga mendorong warga dalam menggunakan sepeda.
“Dengan jalur yang menarik, berwarna-warni dilengkapi dengan protected bike lane, maka otomatis warga akan mencobanya,karena mereka merasa sangat terlindungi menggunakan jalur ini,” katanya.
Untuk rencana lainnya, Arifin menyebut parkir yang semula ada di Pantai Pasir Putih dan area parkir Simbaronce, ke depannya semua akan dipusatkan di Pantai Prigi.
Nantinya, lanjut dia, pemerintah juga akan menyediakan penyewaan sepeda gratis dan feeder wisata. Termasuk mempercantik taping water yang disediakan di sejumlah fasilitas umum untuk menarik minat masyarakat.
“Desain yang digunakan jangan mirip kran cuci tangan (wastafel). Desain yang digunakan diharapkan meyakinkan masyarakat bahwa air yang disediakan itu benar-benar layak minum, sehingga mereka tidak lagi membawa air kemasan, cukup membawa tumbler yang airnya bisa mengambil dari alat tersebut,” ujarnya.
Selain itu, kebersihan di sektor wisata juga menjadi prioritas dengan melibatkan aktivis lingkungan hingga kelompok sadar wisata di sekitar kawasan wisata.
Arifin juga mendorong lahirnya Adipura tingkat RT yang akan dimulai di lima kelurahan. Tata kelola keindahan kota itu untuk mendukung Pasar Pon sebagai hub pariwisata.
“Rencana ke depan akan ada bus pariwisata dengan jalur Pasar Pon-Durenan-Prigi dan jalur Pasar Pon-Dongko-Panggul,” ujarnya.
Namun, untuk mewujudkan penataan kota yang indah itu, menurut dia, membutuhkan dukungan serta kolaborasi semua pihak termasuk masyarakat pada umumnya.
Hal itu misalnya berkaca pada kurangnya kesadaran masyarakat soal jalur sepeda di Bumi Menak Sopal yang kerap digunakan sebagai jalur parkir.
“Kemudian terkait dengan limbah, kita akan mengadakan kegiatan green office dengan sampah 3R. Pengelolaan air hujan, hemat energi, energi terbarukan sampai dengan upaya optimalisasi penangkapan gas karbon. Ini yang kita lakukan,” katanya