Doha – Lima kali Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia, termasuk saat jadi tuan rumah bersama pada 2007, selalu gagal lolos dari fase grup. Mungkinkah pada 2024 ini tim asuhan Shin Tae-yong mencetak sejarah menyusul kemenangan 1-0 atas Vietnam?
Petang ini, laga pamungkas Grup D, 18.30 WIB, Elkan Baggott dan kawan-kawan ditunggu Jepang di Al Thumama Stadium. Tim ‘Samurai Biru’ sedang terluka setelah kalah 1-2 dari Irak. Catatan kekalahan yang sama juga dialami Indonesia meski dengan skor lebih besar, 1-3.
Shin Tae-yong sadar, Jepang merupakan salah satu raksasa Asia yang rutin tampil di Piala Dunia sejak tahun 1998. Mereka tidak pernah absen dalam tujuh edisi terakhir (1998, 2002, 2006, 2010, 2014, 2018, 2022). Di Piala Asia, Jepang juga jadi pengoleksi gelar terbanyak. Mereka menjadi juara sebanyak empat kali pada tahun 1992, 2000, 2004 dan 2011.
Namun, Shin Tae-yong berharap para pemain timnas Indonesia tidak inferior dengan hal itu. Lewat pertandingan kontra Jepang, Shin Tae-yong ingin membuktikan kalau level sepak bola Indonesia menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik.
“Tentu saja, Jepang adalah tim tertinggi di AFC, tim nomor satu. Mungkin ini akan menjadi pertarungan yang sulit bagi kami, tetapi kami ingin menunjukkan penampilan yang bagus. Sejauh ini kami sudah menyiapkan dengan baik, dan saya ingin menunjukkan bahwa bola sepak Indonesia telah berkembang dengan baik,” kata Shin Tae-yong.
“Kita memang memiliki banyak skenario untuk menuju ke babak 16 besar. Dan, ya, tentu saja saya akan sangat senang jika kita bisa ke 16 besar sebelum kita memainkan pertandingan dengan Jepang. Tetapi saya tidak memikirkan hal tersebut. Saya hanya memikirkan bagaimana kami akan memainkan pertandingan melawan Jepang, beberapa persiapan teknis, dan beberapa detail. Saya tidak peduli dengan hasil dari tim-tim lain,” tambahnya terkait peluang Indonesia merebut posisi peringkat ketiga terbaik.
Laga lain Grup D di Jassim Bin Hamad Stadiun mempertemukan Irak dan Vietnam. Irak punya 6 poin, sementara Vietnam sudah pasti tersingkir setelah kalah dari Jepang dan Indonesia.
Pelatih Irak Jesus Cass tak peduli meski timnya sudah dipastikan lolos ke babak selanjutnya dengan status juara grup karena unggul head to head lawan Jepang. Nah selanjutnya dalam laga pamungkas Grup D, mereka akan melawan Vietnam yang baru saja telan dua kekalahan beruntun.
“Sekarang kami akan memikirkan pertandingan melawan Vietnam. Tidak ada gunanya memikirkan babak 16 besar atau menghadapi tim mana pun dan melupakan lawan Vietnam. Kami menangani setiap pertandingan secara terpisah,” kata pria asal Spanyol itu.