Semarang – Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, tetap berpegangan pada data yang dimilikinya, bahwa selama 10 tahun terkahir, terjadi penebangan hutan (deforestrasi) seluas 12,5 juta hektare. Penegasan tersebut diungkapkan ketika menjawab pertanyaan Ardaya, Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertaniam Unika Mgr. Soegijopranoto, dalam acara “Tabrak Prof!” malam ini (23/1) di Semarang, Jawa Tengah.
“Waktu debat kemarin ada bahasan tentang lingkungan. Prof Mahfud menyajikan data (tentang deforestrasi). Tapi data itu malah disanggah (oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya). Yang benar gimana Prof,” ujar Ardaya.
Mahfud menjelaskan, bahwa dalam debat ke-4 calon wakil presiden yang berlangsung Minggu (21/1) dia memang menyebut terjadi deforestrasi dalam 10 tahun terakhir seluas 12,5 juta hektare. “Itu lebih luas dari Korea Selatan, atau sama dengan 23 kali luas Pulau Madura,” ucapnya mengulang yang dikatakan dalam debat.
“Atas data ini, Bu Siti Nurbaya, sahabat saya yang sangat baik dan profesional menyatakan data saya salah. Saya ingin katakan, Menteri Siti hanya menghitung deforestrasi neto,” tutur Mahfud.
Mahfud lantas menjelaskan, total deforestrasi tetap 12,5 juta hektare selama 10 tahun. Kemudian, pemerintah melakukan reforestrasi (perbaikan hutan) di tempat lain, di luar hutan yang telah ditebang. “Nah, yang dikatakan Bu Siti Nurbaya itu, jumlah deforestasi dikurangi reforestrasi. Dia benar. Tapi total hutan yang rusak kan tetap 12,5 juta hektare selama 10 tahun ini,” ucapnya.
Tabrak, Prof! ditayangkan secara langsung melalui Instagram @mohmahfudmd, TikTok @mohmahfudmdofficial, dan YouTube Mahfud MD Official.