Prof Dr KH Abdul Syakur Yasin MA pendiri Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu tutup usia. Buya Syakur, demikian panggilan akrabnya, menghembuskan nafas terakhir pada pukul 01.22 WIB dalam usia 75 tahun.
Mengutip keterangan dari Miftahul Jannah, Kepala Pondok Cadangpinggan, beberapa pekan sebelumnya kondisi kesehatan ulama kharismatik ini sempat menurun hingga dilarikan ke RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon. Kesehatan Buya kembali stabil setelah kritis selama dua hari. Cendekiawan muslim asal Indramayu ini sempat menjalani perawatan media selama dua pekan sebelum wafat.
“Sakitnya sih awalnya asam lambung, cuma menjalar ke jantung terakhir. Saya juga kurang pasti belum tahu keterangan dari dokter itu serangan jantung atau paru-paru gitu. Kurang begitu tahu lah,” ungkapnya saat ditemui pada hari Rabu (17/1) di rumah duka.
Jenazah Buya Syakur dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di area Pondok Pesantren Cadangpinggan pada pukul 10.20 WIB. Ribuan santri dan masyarakat mengiringi proses pemakaman Buya Syakur.
“Karena itu sudah disediakan pemakaman untuk keluarga di pondok pesantren jadi sudah disediakan sejak lima tahun lalu, dan disiapkan langsung oleh Buya,” ucapnya.
Buya Syakur lahir pada tahun 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ia pernah belajar di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. Setelah itu, ia dikirim untuk belajar di sejumlah negara di Timur Tengah dari mulai Irak, Suriah, Libya, Tunisia, hingga Mesir. Bahkan pernah juga menempuh pendidikan di Oxford University, Inggris.
Pengajiannya yang rutin diikuti oleh lintas kalangan, baik secara luring di pesantren asuhannya, Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu maupun secara daring melalui kanal Youtubenya.