Jakarta – IISMA atau Indonesian International Student Mobility Awards selalu jadi program yang dinantikan oleh mahasiswa Indonesia. Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa sarjana serta vokasi, mahasiswa Indonesia bisa merasakan berkuliah di luar negeri. Banyak tujuan negara yang bisa dituju, didominasi oleh negara-negara Eropa yang memang sudah tidak diragukan dalam hal pendidikannya.
IISMA merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Juga bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) lewat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Tentu antusias mahasiswa akan program ini selalu tinggi, karena pengalaman berkuliah di luar negeri tentu tidak bisa digantikan dengan apapun.
“Program ini memilik tujuan untuk menyiapkan mahasiswa Indonesia dalam menghadapi industri 4.0 serta perkembangan teknologi di baliknya,” kata Ketua Program IISMA Rachmat Sriwijaya.
Dengan kompetensi tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing masyarakat Indonesia di dunia global. IISMA juga bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda sebagai warga global yang memiliki kontribusi lebih bagi bangsa, masyarakat, dan dunia. Diharapkan semua pengetahuan yang didapatkan bisa diterapkan di Indonesia, terutama di lingkup kecil dahulu seperti keluarga bahkan kampus.
Program IISMA tahun ini segera dibuka bagi mahasiswa sarjana dan vokasi. Tepatnya pada akhir Januari hingga Februari 2024 mendatang. Mahasiswa bisa mendaftar ke 140 kampus yang tersebar di 35 negara. Untuk mahasiswa yang memang mengincar untuk mendapatkan kesempatan ini, harus pastikan semua berkas serta ketentuan bisa dilengkapi sebelum tenggat waktu.
Rachmat menjelaskan bahwa tahun 2024, ada penambahan kuota untuk mahasiswa sebesar 3.000-3.300 awardees. Penambahan ini dilakukan berkat tingginya antusiasme dan partisipasi dari tahun ke tahun.
“Tahun 2024 ini akan ada peningkatan kuota. Jika tahun 2021 kita mulai dengan 1.000, kemudian 2022 kita buka dengan 1.100. Lalu 2023 kita tingkatkan 1.984, dan harapannya tahun ini dapat diberangkatkan sekitar 3.000-3.300 awardees,” ujarnya dalam laman resmi Universitas Gadjah Mada.
Penambahan kuota ini tentu menjadi pertanda positif bahwa keinginan mahasiswa untuk mengembangkan dirinya lewat program student exchange ini kian meningkat tiap tahunnya. Tentu juga membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa di luar Pulau Jawa, agar mendapat kesempatan yang sama.
Untuk jalur seleksi IISMA sendiri ada tiga jalur, yaitu afirmasi, reguler, dan co-funding. Tentu menyesuaikan juga dengan kebijakan kampus setempat. Maka ada perbedaan di tiap kampusnya, namun tetap tujuan dan regulasinya sama. Tak jarang juga mahasiswa yang ‘menyerah’ karena stuck di urusan berkas administratif ketika mendaftar. Hal inilah yang harus dihindari, harus memiliki niat yang utuh agar setiap prosedur yang dilakukan bisa diperjuangkan dengan semangat.