Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang, Jawa Tengah, memperkenalkan aplikasi Udaraku yang berguna untuk memantau kualitas udara. Aplikasi berbasis website ini merupakan bagian dari pengembangan Adaptive Monitoring System (AiMS) yang telah dilakukan sebelumnya.
“Aplikasi berbasis website ini merupakan bentuk dukungan Kemenperin melalui BBSPJPPI kepada masyarakat industri, dalam upaya meningkatkan pemantauan kualitas udara yang lebih efektif di Indonesia,” tutur Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi saat menghadiri Peresmian Laboratorium Udara, Kebisingan dan Getaran BBSPJPPI Semarang, Senin (15/1).
Produk inovatif berbasis IoT (Internet of Things) tersebut menampilkan dashboard yang menyediakan informasi data kualitas udara secara real time Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sesuai P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2020. ISPU merupakan laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara, dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari.
Kepala BBSPJPPI Sidik Herman menerangkan bahwa aplikasi Udaraku menampilkan ISPU dari debu partikulat yang ada di udara baik PM 1, PM 2.5 maupun PM 10. Diharapkan Udaraku dapat memberikan dampak positif yang besar dalam meningkatkan tingkat kualitas ISPU.
“Aplikasi ini siap dikomersialisasikan dan dashboard yang ditawarkan memungkinkan pemantauan bekerja melalui data reporting dari sensor yang akan disebar di wilayah Indonesia,” ujarnya.