Manado – Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti memastikan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud akan memperhatikan program pendidikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin dengan serius.
Apalagi, Atikoh menyebut, pasangan capres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud juga telah menyiapkan tiga program pendidikan untuk menuju Indonesia Emas 2045, mendatang.
Hal itu disampaikan Atikoh saat menyerap aspirasi masyarakat ketika mengunjungi Kawasan Wisata Kuliner Jalan Roda, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/1/2024). Kegiatan ini dalam rangka Safari Politiknya yang kelima.
Awalnya, Atikoh mendapat pertanyaan dari salah seorang ibu, yakni Siska Zakaria, aktivis perempuan yang bergerak di isu stunting sekaligus Sekretaris Fatayat NU Sulawesi Utara.
Siska bertanya kepada Atikoh terkait bagaimana cara capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD terhadap pendidikan gratis bagi rakyat miskin.
Atikoh pun menjelaskan, bahwa pasangan Ganjar-Mahfud akan membawa tiga program unggulan. Pertama, akses bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau masyarakat kurang mampu tetapi anaknya ingin segera kerja.
Dimana, program pendidikan vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seperti yang telah diterapkan di Jawa Tengah. Sehingga, nanti lulusan SMK bisa langsung kerja atau memiliki bekal untuk melanjutkan ke program perguruan tinggi.
“Kalau di Jateng namanya SMK Negeri Jateng. Sistemnya boarding school tapi syarat yang masuk harus anaknya orang miskin, semua ditanggung oleh negara, mulai dari tempat tinggal, makannya kemudian seragamnya harus ada. Jadi orang tua sudah tidak memikirkan sama sekali untuk biaya pendidikan anak. Karena mungkin kalau SMA, SMK itu masih banyak yang sudah gratis, tetapi orangtua masih mikir untuk ongkos ke sekolahnya, kemudian untuk membeli seragam, untuk kalau praktikum, kemudian untuk makannya. Kalau ini sudah tidak usah lagi,” kata Atikoh.
“Nah ini dengan sistem boarding school SMK itu, maka orangtua tinggal mengantarkan anaknya, sudah. Dan lulusannya langsung diterima oleh dunia kerja,” sambung dia.
Kedua, pasangan Ganjar-Mahfud akan membuat program satu keluarga miskin, satu sarjana.
Atikoh menjelaskan, harapan dari program ini akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di Indonesia untuk menjemput Indonesia Emas.
“Itulah kunci bagi masyarakat untuk terkait penanggulangan kemiskinan. Satu anak bisa memberikan influence (pengaruh,red) ke keluarga. Karena saya mengalami sendiri bu, saya berasal dari keluarga yang sangat biasa, mas Ganjar berangkat dari keluarga yang sangat biasa, kita bisa memberikan impact kepada lingkungan,” ungkap Atikoh.
“Jadi dengan program itu, anak memiliki kesempatan untuk meraih pendidikan tinggi untuk mendapat kehidupan lebih baik. Dengan seperti itu, Indonesia dan masyarakat akan kuat. Karena pendidikan adalah kunci,” tegasnya.
Kemudian, yang ketiga, pasangan Ganjar-Mahfud akan membuka program informal bagi anak-anak Indonesia.
Atikoh menyebut, pendidikan informal juga penting dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk persiapan hidup agar benar-benar siap ketika harus terjun ke masyarkat.
“Jadi ada 3 caranya ya. Ada yang lewat jalur lebih cepat yaitu SMK, pendidikan tinggi dan informal terkait dengan pelatihan-pelatihan yang mungkin untuk masyarakat yang terlanjur, kayak kemarin saya ditanya salah satu difabel ya, sudah berusia cukup matang tapi belum mendapat kesempatan untuk belajar. Nah ini yang menampung yang seperti itu,” ucap Atikoh.
“Lalu perempuan-perempuan agar mereka lebih berdaya, passion-nya dimana, kelebihannya apa, itu nanti kita boost agar mereka lebih berdaya dan mandiri,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Siti Atikoh melakukan Safari Politik kelima lewat sejumlah kegiatan di Kota Manado pada 16-17 Januari 2024.
Agenda pertama, Atikoh menggelar pertemuan dan ngopi sore dengan sejumlah masyarakat di Kawasan Kuliner Jalan Roda, Wenang, Manado.
Lalu, Atikoh juga menggelar pertemuan dan makan malam dengan masyarakat di Hotel Aston Manado.
Sebelumnya, Siti Atikoh telah melakukan safari politik dengan mengunjungi sejumlah daerah. Diantaranya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung hingga Sumatera Selatan.