Doha – Hari ini, Indonesia mengawali Piala Asia 2023/2024 dengan melawan tim kuat Irak. Ini adalah keikutsertaan Tim Garuda kelima di ajang ini setelah 1996 di Uni Emirat, 2000 di Lebanon, 2004 di China dan 2007 saat menjadi tuan rumah bersama Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Akankah pada lolosnya Indonesia ke Piala Asia kali kelima ini bisa melewati fase grup, dan tak gagal di babak penyisihan seperti sebelumnya?
Hadangan pertama ada di Irak, tim peringkat ke-63 FIFA yang dilatih Jesús Casas (Spanyol). Laga ini akan berlangsung pukul 21.30 WIB di Ahmed Bin Ali Stadium. Pertemuan terakhir kedua tim mencatat keunggulan Irak 1-5 di Prapiala Dunia 2026. Irak punya nama-nama keren seperti didikan akademi Manchester United Zidane Iqbal (Utrecht), Jalal Hassan (Al-Zawraa), dan Ali Al-Hamadi (Wimbledon). Sementara pasukan Shin Tae-yong di ranking 146 dunia, bertabur pemain naturalisasi macam Elkan Baggott (Ipswich Town), Marc Klok (Persib), dan Rafael Struick (ADO Den Haag).
“Timnas Indonesia sudah siap menghadapi Irak. Saya setuju bahwa ada selisih ranking yang sangat besar antara Irak dan Indonesia. Tentu saja, kemampuan kami juga berbeda (dengan Irak), semua orang tahu itu dan saya harus mengakuinya,” kata Shin Tae-yong.
Partai awal hari ini, Grup E, Senin 18.30 WIB, mempertemukan Korsel dan Bahrain di Stadion Jassim bin Hamad. Korea yang ada di ranking 23 FIFA kini dibesut legenda Jerman Jürgen Klinsmann membawa pemain-pemain yang berlaga di Liga Eropa seperti Son Heung-min (Spurs), Hwang Hee-chan (Wolves) dan Kim Min-jae (Bayern Munich). Sementara itu, Bahrain, peringkat 86 FIFA diarsiteki Juan Antonio Pizzi Torroja, dengan pemain andalan Abdulla Yusuf Helal (Mlada Boleslav), Sayed Mohammed Jaffer (Al-Muharraq) dan Mohamed Abdulwahab (Al-Najma).
Pelatih Korea Selatan Jurgen Klinsmann menyatakan titel juara Piala Asia adalah harga mati untuk timnya. Hasil di luar itu adalah kegagalan. Korea Selatan adalah salah satu raksasa sepak bola Asia. Namun di ajang Piala Asia, Tim Negeri Ginseng tersebut sudah lama tidak merasakan gelar juara.
“64 tahun sejak terakhir kali jadi juara. 64 tahun adalah waktu yang lama untuk Korea. Sudah saatnya kita menyelesaikan hal ini,” ucap Klinsmann seperti dikutip dari Japan Times.
Pada laga dini hari, 00.30 WIB, negara tetangga Malaysia menantang Yordania. Sama seperti Indonesia, Malaysia yang ada di peringkat ke-130 FIFA dilatih coach Korea, Kim Pan-gon, dan marak dengan pemain naturalisasi, di antaranya Darren Lok, Stuart Wilkin (Sabah, naturalisasi Inggris), serta Matthew Davies (JDT, naturalisasi Australia).
Sementara itu, Yordania yang ada di peringkat ke-87 dibesut Hussein Ammouta (Maroko) mengandalkan para pemain seperti Mousa Al Tamari (Montpellier), Ali Olwan ( Al-Shamal), dan Nizar Al Rashdan (Al Faisaly). Pelatih Malaysia punya percaya diri kuat atas kemampuan anak asuhnya.
“Kami melakukan persiapan di Kuala Lumpur dan juga di Doha, jadi saya rasa kami bisa memberikan penampilan terbaik. Penampilan bagus di laga sejak Maret lalu memberikan kepercayaan diri para pemain menghadapi Yordania. Kami ingin mempertahankan momentum itu di turnamen ini dan membawa kegembiraan bagi masyarakat Malaysia,” kata eks pesepakbola Korsel berambut gondrong berusia 54 tahun itu.