Tudingan yang diterima capres nomor urut 01 Anies Baswedan di debat ketiga (7/1) kemarin masih jadi ganjalan bagi Muhaimin Iskandar. Saat itu Prabowo menuding paparan-paparan Anies hanya bagus secara teori. Prabowo pun menegaskan bahwa yang harus dilakukan seorang pemimpin adalah kerja nyata, bukan sekadar jago bicara.
“Kalau benar, masuk akal, saya setuju. Tidak hanya omon omon omon!,” kata Prabowo.
Calon wakil presiden nomor urut 02 Muhaimin kembali menyinggung tudingan itu saat menghadiri ‘Konsolidasi Jaringan dan Sumber Daya Tim Pemenangan Elektoral Sistem (TPES) 50 Kecamatan di Jawa Timur’ di Gedung Juang Surabaya, Jumat (12/1). Baginya, tudingan Prabowo tidak sesuai dengan nasihat Bung Karno yang justru mendorong pemimpin banyak bicara. Karena antara pikiran, gagasan, omongan dan kerja adalah satu kesatuan.
Sebaliknya, lanjut Muhaimin, orang yang banyak bekerja tanpa arah tanpa mempedulikan masalah tidak akan mampu memberi solusi.
“Apalagi kalau kerja, kerja, kerja, tapi pura-pura kerja? Tidak bisa!” tandas Muhaimin.
Bagi Muhaimin, pemimpin yang baik harus bekerja dengan gagasan dan rencana yang terukur. Kemudian banyak bertanya serta berdiskusi dengan rakyat. Bila hal-hal tersbeut dikerjakan, apapun yang dilakukan seorang pemimpin pasti akan berdampak positif bagi rakyat.
Konsolidasi Jaringan dan Sumber Daya Tim Pemenangan Elektoral Sistem (TPES) dihadiri sekitar 1.200 relawan Kuning Ijo dan Biru (KIB) dari berbagai daerah di Jawa Timur. Sejumlah tokoh pendukung pasangan Anies Muhaimin (AMIN) pun nampak hadir, di Saut Situmorang, Habil Marati, Refly Harun, dan Geisz Chalifah.