Jakarta – Sebuah insiden terjadi saat debat ketiga calon presiden (7/1) kemarin. Seorang wanita meneriaki calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan dengan kata-kata kasar. Dalam video yang beredar, wanita itu tampak bersorak saat Anies berbicara dalam debat. Tiba-tiba ia berteriak, “Anies bacot!”
Video aksi wanita tersebut ramai diperbincangkan di jejaring media sosial X (sebelumnya Twitter). Pengunggah video yang juga Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Zulfiani Lubis, menjelaskan, ibu-ibu itu duduk di kursi undangan.
“Karena terus-terusan teriak bacot dan ‘huuu in’ (menyoraki) tiap Anies bicara, padahal itu deretan tempat duduk buat undangan, panitia meminta si Ibu pindah. Itu bukan tempat pendukung. Dia sempat ngeyel gak mau. Sampai tiga orang yang minta dia pindah. Saat jeda jelang akhir segmen, dia keluar,” kata Uni Lubis dalam cuitan di akun X pribadinya.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz membenarkan adanya insiden tersebut. Karena tindakan wanita itu dapat dianggap sebagai kebencian dan menjatuhkan seseorang, petugas yang ada di lokasi langsung mengambil tindakan dengan memintanya pindah. Setelah jeda iklan, wanita itu sudah tak duduk di sana.
Ketika dihampiri petugas untuk diamankan, wanita tersebut sempat melawan dengan mengatakan kehadirannya atas undangan Hasyim. Namun tidak diketahui siapa sosok Hasyim yang dimaksud. Spekulasi pun muncul, apakah yang dimaksud Hasyim adalah Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari, dari Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo, atau Hasyim yang lain? Tidak ada yang tahu. Pihak KPU RI masih melakukan penyelidikan internal.
August mengatakan ada banyak dinamika yang terjadi sepanjang debat. Meski begitu, pihaknya berharap agar hal-hal serupa tak terulang pada debat berikutnya.
“Jadi gini, semua tim paslon, kan, ada pendukungnya. Nah, kemudian situasi di dalam forum, kan, ada dinamikanya. Tetapi kasus-kasus yang spesifik, kan, kami harus dalami lebih lanjut,” pungkasnya.