Jakarta – Publik hari ini masih ramai membahas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang saling serang saat debat calon presiden (capres) Ahad lalu (7/1), termasuk para anak muda.
“Soal Pak Prabowo dan Pak Anies yang saling serang, sebetulnya ini sangat disayangkan. Seharusnya, debat menjadi platform bagi para kandidat untuk menunjukkan program – program unggulannya atau visi dan misi agar rakyat dapat menentukan pilihannya,” kata Viera Lovienta.
Lebih lanjut anak muda generasi Z (gen Z) ini mengatakan, “seharusnya debat capres bukan mengenai siapa yang menang atau kalah, namun mengenai adu gagasan untuk mengedukasi rakyat akan visi misi masing – masing. Semangat demokrasi harus didampingi dengan etika yang mencerminkan bangsa Indonesia yaitu santun dan saling menghormati. Contoh saja Pak Ganjar.”
Sementara itu, Jubir Muda Ganjar-Mahfud, Jutan Manik menyebutkan, “Saya melihat Pak Prabowo dan Pak Anies seperti ada persoalan masa lalu yang belum selesai. Pak Anies cukup hebat memancing amarah Prabowo dan menunjukkan kepada publik bahwa figur yang selama ini dianggap santuy dan gemoy menjadi sosok yang menakutkan serta gemoysional (emosional).”
Mengenai performa capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, milenial Darren Christian Louis mengatakan, “Pak Ganjar kemarin sangat baik karena beliau menunjukkan ketenangan sekaligus ketegasan yang melampaui dua paslon lainnya.”
Menurutnya, Ganjar berhasil memaparkan isu-isu pertahanan digital yang sangat penting bagi negara. Kedua, Ganjar bertanya menggunakan data, bukan hanya sekedar bicara. Terakhir, Ganjar sangat keren menggunakan bomber jacket dan berhasil memproyeksikan dirinya sebagai calon panglima tertinggi.
Senada dengan Darren, pengusaha muda Bagas Adhadirgha, juga bangga akan calon presidennya.
“Pak Ganjar mampu mengelola emosinya dengan baik terlepas dari tekanan dan serangan dari lawan-lawannya, tetap tenang dan fokus pada esensi pembahasan. Kemampuan tersebut tidak hanya mencerminkan kepemimpinan yang kuat, tetapi juga menunjukkan bahwa Pak Ganjar memiliki kontrol emosi yang luar biasa,” kata Bagas.
Presiden Joko Widodo hari ini juga turut berkomentar bahwa serangan personal atau pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat merupakan hal yang kurang memberikan pendidikan kepada masyarakat.