Jakarta – Debat ketiga dari lima debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden yang bertemakan politik luar negeri, geopolitik, globalisasi, hubungan internasional, serta pertahanan dan keamanan digelar Komisi Pemilihan Umum di Istora Senayan, Jakarta (7/1).
Sejumlah pakar dan praktisi angkat bicara soal performa ketiga capres. Praktisi media, Najwa Shihab membandingkan performa Ganjar Pranowo kemarin dengan yang sebelumnya. “Mas Ganjar di sini jauh lebih bagus dari debat pertama. Lebih jelas posisinya seperti apa,” sebutnya.
Sementara itu, pakar komunikasi politik Universitas Negeri Surabaya, Gilang Gusti Aji menilai calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo tampil mengejutkan.
“Pak Ganjar kali ini tampak lebih siap, dengan konsep dan strategi. Ia mendasarkan pada data-data dan yang paling menarik adalah lebih jelas secara bersikap juga,” kata Gilang.
Pakar militer Connie Rahakundini Bakrie juga berkomentar soal kesiapan Ganjar, “Pak Ganjar paling siap dari semuanya. Terakhir Pak Ganjar mengeluarkan semua data yang dia miliki. Itu menurut saya keren lah. Pak Anies ngomong banyak yang bagus, tapi kurang clear,”
Kepada capres nomor urut dua, Ganjar menyatakan keprihatinannya terhadap indeks-indeks global di mana posisi Indonesia menurun. “Global Peace Index kita itu turun, Global Militarisation Index kita turun, kapabilitas militer dari Lowy Institute turun, proporsi anggaran militer turun” ujar Ganjar saat debat.
Berbeda dengan Ganjar yang lugas soal data, Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan memang tampak tidak siap ketika ditanya soal data.
Ganjar juga menyinggung soal penggunaan utang untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista). Dia menyatakan memiliki prinsip tidak berhutang dan tidak membeli alutsista bekas.
“No utang, no usang. Hati-hati kalau mau utang, terutama terhadap infrastruktur yang punya resiko tinggi, kita mesti hitung betul,” kata Ganjar tegas.
Pengamat pertahanan dan keamanan Al Araf menanggapi pernyataan Ganjar. “No utang, no usang itu slogan yang menarik. Kalau saya boleh tafsirkan, Pak Ganjar ingin menjelaskan visi dan misi dia terkait kemandirian pertahanan. Ganjar impressive di debat kali ini.”
Sementara itu, pakar pertahanan dan keamanan, Susaningtyas Kertopati melihat, dalam debat capres tersebut, Ganjar Pranowo, tampil. “Beberapa hal yang disampaikan (Ganjar) dibenarkan oleh Prabowo,” ucapnya. Prabowo tercatat tiga kali setuju dengan pandangan Ganjar.