Jakarta – Dalam pernyataan pembuka di debat ketiga (7/1), Anies Baswedan mengkritik keputusan pemerintah yang membeli alutsista bekas berharga mahal. Menurut capres nomor urut 01 itu, keputusan ini sangat tidak bijaksana. Selain karena alutsista yang dibeli berstatus bekas, pengadaannya dilakukan saat masih banyak personil militer belum memiliki rumah dinas yang layak.
Menanggapi hal itu, capres nommor urut 02 Prabowo Subianto menerangkan bahwa alutsista baru atau bekas tidak perlu dipersoalkan. Karena dalam dunia kemiliteran, ukuran kelaikan alutsista didasarkan pada usia pemakaian yang berkisar pada 20 hingga 30 tahun. Pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar, misalnya, masih memiliki masa pakai sekitar 15 tahun walau statusnya bekas.
“Karena dalam pertahanan, hampir 50 persen alat-alat di manapun adalah bekas. Tapi usianya masih muda,” kata Prabowo.
Perdebatan soal ini kembali berlanjut saat sesi debat bebas. Prabowo mempertanyakan mengapa pembelian alutsista bekas terus dipersoalkan oleh kubu Anies. Bahkan beberapa hari lalu, cawapres nomor urut 01 terang-terangan menyebut pembelian alat-alat pertanian mustinya lebih diprioritaskan karena rakyat lebih membutuhkan pangan. Padahal keputusan pembelian alutsista itu sudah melalui mekanisme di DPR, dan semua partai – termasuk yang mendukung Anies maju sebagai capres Anies – setuju dengan hal tersebut.
“Dan semua partai yang mengusung bapak, Prof. Anies, mendukung (pembelian alutsista menggunakan) APBN. Berarti mendukung program saya,” tegas Prabowo.