Jakarta – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari menanggapi aksi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dan Anggota Dewan Pembina PSI Isyana Bagoes Oka yang menghampiri moderator saat jeda iklan di debat ketiga. KPU menilai hal itu tak patut untuk dilakukan.
“Dalam pandangan kami, walaupun dari mereka saling mengenal, itu semestinya kan tidak patut untuk dilakukan, karena bisa menimbulkan penilaian yang negatif,” ungkap Hasyim usai debat ketiga di Istora Senayan.
“Karena kan (kita) tidak tahu ya. Tahunya cuma mendatangi. Di situ ngomong apa, kan kita nggak tahu,” lanjutnya.
Menurutnya, tindakan itu tidak dapat dibenarkan, terlepas dari apapun motif dan alasannya. Terlebih, kata Hasyim, KPU dan tim pasangan calon sudah sepakat soal mekanisme melayangkan protes.
Hasyim mengatakan sejak debat pertama Selasa (12/12), tim pasangan calon sepakat jika prosedur protes harus disampaikan melalui LO. Dia mengatakan LO tersebutlah yang akan menyampaikan keberatan ke LO pasangan calon lain.
“Jadi yang tepat sebetulnya dalam konteks mengingatkan itu ya melalui LO,” ujarnya.
Meski begitu, Hasyim mengatakan tindakan Grace dan Isyana akan dibahas dalam evaluasi debat ketiga. “Jadi butuh klarifikasi saat evaluasi,” tuturnya.
Sebelumnya, Grace Natalie menghampiri moderator debat ketiga Pilpres 2024 saat jeda segmen kedua. Grace menghampiri moderator lantaran mempertanyakan aksi pendukung pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang mengacungkan 3 jari saat peserta debat saling menanggapi.
Grace dan anggota Dewan PSI Isyana Bagoes Oka menghampiri moderator. Terlihat keduanya berbincang dengan moderator.
Ketika dimintai konfirmasi, Grace mengaku mempertanyakan aksi pendukung Ganjar Pranowo. Menurutnya, gerakan itu mengganggu konsentrasi.
“Kami mempertanyakan apa boleh pendukung yang duduk di belakang moderator, setiap paslon menjawab, mengacungkan tangan mereka tinggi-tinggi,” ujarnya saat dikonfirmasi.
“Khawatir gerakan-gerakan ini mengganggu konsentrasi semua paslon,” sambungnya.