Jakarta – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancok membeberkan progres pembangunan Monumen Reog yang berada di Gunung Giri Seto, Desa Sampung, Kecamatan Sampung sudah setengah jadi atau di angka 50,07 persen.
Monumen ini telah mencapai lantai ke -14 dan sudah mulai pengerjaan rangka podium.
“Sudah mencapai 50,07 persen. Tatakan sudah, tiang ke atas untuk menuju monumen sudah mulai dibangun. Kemarin saya ke puncak sampai ke atas mau 60 meter,” kata Sugiri.
Setelah mencapai lantai ke-14, pembangunan akan fokus pada struktur kerangka yang terbuat dari konstruksi baja.
Sehingga pada selanjutnya, akan dibangun patung Reog setinggi 63 meter yang akan menjadi patung raksasa.
Bupati juga mengatakan, target monumen selesai dibangun pada akhir 2024.
Anggaran tambahan juga ada untuk memenuhi sarana prasarana.
“Ada anggaran tambahan untuk beberapa wahana misal sarpras, APBN untuk memperbaiki lingkungan, termasuk tempat sampah diperbaiki, juga air, biar mendukung ekosistem wisata,” lanjutnya.
Anggaran sebesar Rp 1,1 miliar telah dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar, parkir, transit, dan MCK yang akan tersedia untuk para pengunjung.
“Setidaknya ketika sudah diresmikan sudah ada yang bisa dilihat,” pungkasnya.
Kabupaten Ponorogo diharapkan menjadi salah satu pusat wisata di Jawa Timur. Terbukti dengan seriusnya pemerintah daerah mengembangkan sektor wisata. Karena hal itu, Di tahun 2024, Pemkab Ponorogo menargetkan raih Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 351 miliar.
Hal itu disampaikan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko usai rapat bersama jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di ruang Bantarangin, Kamis (4/1/2024). “Memenuhi APBD ini kan kami sedang mengulik agar derajat desentralisasi fiskal (DDF).”
“Artinya ketangguhan keuangan daerah ini diukur dari berbagai kekuatan, PAD berbanding dengan jumlah APBD. Maka kami targetkan tahun ini Rp 351 miliar,” ujarnya.
Dirinya juga mengungkapkan, dalam kurun waktu 5 tahun ke depan juga akan memproyeksikan PAD akan bisa tembus hingga Rp 1 triliun dengan perhitungan dan mekanisme tertentu.
“Akan tiba 5 tahun kedepan PAD kita Rp 1 triliun ini bukan wacana. Tapi dari wacana ada ilmu pengetahuan yang bisa digali rumusannya. Misal gimana ciptakan episentrum ekonomi,” papar Kang Bupati.
Seperti dari sektor pariwisata, yang pada 2023 lalu, PAD ditargetkan capai Rp 4,5 miliar. Namun ternyata berhasil menyumbangkan PAD hingga Rp 5,3 miliar terutama dari Telaga Ngebel, sektor andalan pariwisata di Ponorogo.
Itu artinya, akan menimbulkan efek domino yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
“Artinya ada peningkatan. Itu masih 1 objek belum efek domino dari makanan dan lain-lain,” ucapnya.