Jombang – Menko Polhukam yang juga merupakan Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menghadiri Haul Ke-14 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan masyayikh Ponpes Tebuireng, di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (6/1/2024) malam.
Hadir putri Presiden Gus Dur, Yenny Wahid, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH. Abdul Hakim Maufudz (Gus Kikin), KH. Ali Mashuri, Gus Nadirsyah Hosen, KH. Marzuki Mustamar dan dzuriyah pengasuh Ponpes Tebuireng seperti KH. Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi), KH. Mustain Syafiie, serta para pengajar dan utsdaz di kompleks Tebuireng.
Dalam acara haul Gus Dur yang diawali dengan pembacaan surat Yasin dan Tahlil, Mahfud menyebut Gus Dur adalah satu dari 4 tokoh dunia setelah abad ke-19, sepanjang sejarah pemimpin dunia yang ketika wafat ditangisi jutaan orang.
Pertama 30 Januari 1948, pemimpin India Mahatma Gandhi wafat, seluruh India berduka. Pada 22 November 1963, Presiden Amerika Serikat John F Kennedy meninggal dan seluruh rakyat Amerika Serikat berduka, melepas kepergiannya di jalan-jalan.
Ketiga, 03 Juni 1989, Ayatollah Ruhulllah Khomeini, pemimpin besar revolusi Iran wafat, jutaan rakyat menangisi kepergiannya. Dan keempat, 30 Desember 2009, KH. Abdurrahman Wahid wafat. Seluruh rakyat Indonesia berduka.
“Orang berteriak histeris, Gus Dur, Gus Dur, paginya saya ikut mengantar ke Jombang, dari Juanda hingga ke Tebuireng, berderet di jalanan, anak sekolah, orang tua menangis, bertahlil. Saya tidak pernah lagi membaca tokoh yang ditangisi kepergiannya oleh sebanyak tokoh-tokoh ini,” kata Mahfud yang ketika Gus Dur meninggal sedang menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi RI.
Bahkan hingga saat ini, setiap malam, setiap hari orang berziarah ke makam Gus Dur. Bukan hanya oleh kaum Islam. Semua elemen agama mendoakan sesuai ajaran masing-masing setiap haulnya.
“Bahwa orang hebat, itu tidak mati ide-idenya, terus bersama kita. Setiap ada problem perpecahan, selalu ingat Gus Dur,” tuturnya.
Mahfud juga bercerita betapa Gus Dur mempertahankan prinsip-prinsip demokrasi. Dikatakan, sebenarnya Gus Dur itu bisa mempertahankan kekuasannya. Dengan syarat menerima terima tawaran lawan politik.
“Tapi, Gus Dur bilang, demokrasi itu bukan pasar. Bukan tukar menukar jabatan begitu. Dan tidak boleh ada jabatan yang dipertahankan sampai meneteskan darah,” ungkapnya.
Gus Dur, lanjut Mahfud juga tidak menggunakan aparatur negara demi kepentingan pribadi. Gus Dur memegang teguh demokrasi dan konstitusi “Beliau tak pernah ambil keuntungan dari kekuasaannya,” ujarnya.
Tak lupa, Mahfud juga mengenang, Gus Dur yang tidak selalu serius. Banyak guraunya. Misalnya saat Mahfud diangkat menjadi Menhan, Gus Dur memberi tips santai.
“Saat saya jadi Menhan, saya bilang, tidak bisa baris-berbaris, tidak tahu pertahanan dan TNI. Gus Dur bilang, ayo belajar. Saya saja belum pernah jadi Presiden, buktinya bisa,” kata Mahfud disambut tawa hadirin
Gus Dur juga memberi saran untuk sat set dalam mengambil keputusan dan kebijakan penting.
“Ketika saya ragu soal Atambua. Jangan bingung. Ambil keputusan. Ini pemimpin yang jarang sekali ada. Beliau itu sering memberi pesan lewat cerita-cerita. Gus Dur itu selalu mengangkat orang yang tidak dikenal. Seperti saya. Saya disebut bisa menegakkan hukum. Saya akan jaga itu sebagai pesan untuk saya jalankan dengan konsisten,” tuturnya.
Hadir dalam Haul ini antara lain putri Presiden Gus Dur, Yenny Wahid, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH. Abdul Hakim Maufudz (Gus Kikin), KH. Ali Mashuri, Gus Nadirsyah Hosen, KH. Marzuki Mustamar dan dzuriyah pengasuh Ponpes Tebuireng seperti KH. Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi), KH. Mustain Syafiie, serta para pengajar dan utsdaz di kompleks Tebuireng.
Sementara itu, Yenny Wahid berkelakar, Mahfud tak bisa dituduh kehadirannya untuk kampanye. Karena rajin hadir dalam acara haul Gus Dur.
“Untung Pak Mahfud sering hadir di haul Gus Dur. Beliau paling rajin. Jadi nggak bisa dianggap mau kampanye,” ujar Yenny disambut gemuruh hadiri.
Yenny bilang, Mahfud adalah kader tulen Gus Dur. Mahfud bahkan disebut sebagai tokoh eksperimen politiknya Gus Dur.
“Gus Dur tahu, Orang Madura paling takut dengan aparat. Dibalik sama Presiden Gus Dur, orang Madura diangkat menteri jadi Menteri Pertahanan, bosnya semua aparat,” katanya.
“Ini jabatan strategis yang rawan disadap. Beliau kalau ngomong pakai bahasa Madura, jadi nggak paham para penyadapnya,” guraunya.
Dia berharap, acara haul ini menjadi berkah bagi Gus Dur dan hikmah bagi seluruh masyarakat. Gus Dur adalah jajaran masyayikh yang betul-betul berbakti untuk demokrasi dan kepentingan publik serta ummat..
“Penting mengambil tauladan dari masyayikh dan ulama jelang Pemilu 2024. Menjadi pemimpin adalah demi mencari ridho Allah. Kita doakan, politik ke depan sehat, menjunjung demokrasi, berdasar nilai perjuangan bukan kepentingan dan keserakahan, politik yang tidak berdasarkan ancaman, tetapi politik kegembiraan,” harap Yenny.
Sementara Gus Kikin sebagai tuan rumah menyebut, banyak yang bisa digali untuk diteladani dari Gus Dur. Dari mulai keilmuwan, pemikiran, kesalehan, terutama gerakan membangun ukhuwah dan persatuan bagi bangsa Indonesia.
“Semangat menyatukan Ummat, dimulai dari hal mendasar. Peningkatan ekonomi dan pendidikan masyarakat. Gus Dur sangat dekat dengan semua etnis dan agama. Mari kita jadikan ibrah, agar kita bertoleransi kepada orang lain,” tandasnya.