Jakarta – Dunia politik Indonesia kehilangan seorang tokoh dengan sumbangsih cukup besar hari ini. Rizal Ramli meninggal dunia pada 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, setelah sekitar sebulan dirawat di sana.
Rizal Ramli, wafat pada usia 69 tahun, meninggalkan tiga anak dan dua cucu. Aktivis mahasiswa saat menempuh kuliah di ITB ini kemudian dikenal sebagai ekonom dan dua kali berada di kursi kabinet, yakni sebagai Kepala Bulog, Menko Perekonomian hingga Menteri Keuangan pada masa Presiden Gus Dur. Pada periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, Rizal diangkat menjadi Menko Bidang Kelautan sebelum digantikan Luhut Binsar Panjaitan.
Rizal menjuluki dirinya dengan dua jurus dalam melawan penjahat-penjahat penggerogot uang negarra. Pertama, ‘Rajawali Kepret’, atau ‘Rajawali Kepret’, sebagai pergerakan revolusi mental untuk menggertak para oknum yang mencari keuntungan di atas kesengsaraan rakyat.
“Supaya orang pada berubah. Karena kalau enggak, kelakuan KKN akan berlanjut terus. Jadi kadang-kadang perlu gaduh, tapi gaduh dalam tanda kutip. Artinya seperti punya sawah banyak tikus. Kalau kita tidak bikin gaduh, tikusnya pesta pora, panennya gagal. Kalau kita mau panen bagus kita bikin heboh dikit supaya tikusnya kabur. Nah di Indonesia ini tikusnya banyak banget, yang begini musti kita kepret,” katanya.
Jurus Rajawali Kepret ini memang sangat mencuat di banyak media masa. Namun sebenarnya ada satu jurus lagi yang dimilikinya, yakni Rajawali Bangkit. Jurus ini digunakannya untuk menumbuh kembangkan kesejahteraan rakyat dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui revitalisasi aset negara.
“Ada dua tangan Rizal Ramli, satu tangan kiri buat ngepret yang ngaco-ngaco. Yang kedua tangan kanan untuk membawa Indonesia bangkit,” pungkasnya.
Selamat Jalan, Bung Rizal…