Jakarta – E-commerce masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Hal ini dikatakan Kepala Pusat Digital dan UMKM Indef Eisha Maghfiruha.
“E-commerce di kita ini masih merajai ya, mendominasi dari sektor ekonomi digital di Indonesia,” kata Eish, Jumat (29/12)
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terbilang baik, pada 2023 nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai USD62 miliar, yang mana angka tersebut naik 18,8 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya
Namun meskipun begitu, baru 22 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah digital.
“UMKM di Indonesia banyak yang berada di sektor perdagangan, yang merupakan sektor yang paling dominan di ekonomi digital. Namun, baru sekitar 22 juta atau 33,6 persen UMKM yang sudah go digital,” kata dia.
Dia menambahkan, pertumbuhan pesat ekonomi digital ini memberikan peluang besar bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis. Namun, menurutnya, masih banyak UMKM yang belum memanfaatkan peluang tersebut.
Eisha melanjutkan, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM go digital pada tahun 2024.
“Target ini masih cukup jauh dari pencapaian saat ini, sehingga menurutnya perlu ada akselerasi adopsi digital oleh UMKM,” katanya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi digital.
“Pemerintah juga dapat memberikan insentif kepada platform e-commerce untuk memberikan dukungan kepada UMKM,” katanya.