Pontianak – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Harisson mengkritik keras pernyataan Anies Baswedan tentang mahalnya harga kebutuhan pokok di Pasar Flamboyan. Sehari sebelumnya (26/12), calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan memang mengunjungi Pasar Flamboyan. Usai berdialog dengan warga dan pedagang, Anies menyebut harga di pasar tradisonal tersebut cukup tinggi.
“Ini juga yang kami temukan di berbagai kota ketika datang ke pasar. Hampir selalu keluhannya sama, yaitu mahal dan daya beli masyarakat rendah, sehingga pasar lesu,” tutur Anies kala itu.
Kritikan yang dilontarkan Harisson bukannya tanpa dasar. Ia menerangkan bahwa setiap hari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Barat aktif melakukan pemantauan harga di pasar. Termasuk melakukan operasi pasar secara rutin. Dengan demikian masyarakat bisa merasa tenang, karena ketersediaan stok pangan terjamin dan stabilitas harganya terjaga. Bahkan harga barang di tingkat pedagang saat momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sekarang ini cenderung stabil.
“Saya mengimbau pemerintah kabupaten dan kota rutin menggelar operasi pasar dan memberikan bansos kepada masyarakat kurang mampu,” katanya di hadapan wartawan (27/12).
Lebih lanjut, Harisson menyebut kerja keras TPID Kalimantan Barat sekarang sudah dapat dilihat hasilnya. Inflasi di Kalimantan Barat pada bulan November 2023 menduduki peringkat ketiga terendah di se-Indonesia dengan nilai 2,01.
“Ini berarti Kalimantan Barat provinsi dengan inflasi terendah setelah Aceh dan Papua,” ungkap Harisson.