Jakarta – Sektor otomotif Indonesia akan diramaikan oleh mobil listrik dari China. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Setidaknya ada empat produsen otomotif China siap masuk ke Tanah Air. Nantinya, pabrikan-pabrikan tersebut akan menjajakan mobil listrik sebagai pilihan baru bagi masyarakat di Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan, ia telah bertemu dengan empat perusahaan pabrik kendaraan listrik di China yang menyatakan kesiapan berinvestasi di Indonesia.
“Saya baru dari China. Habis ngomong sama empat pabrikan dan mereka semuanya pada prinsipnya appreciate dengan policy yang kita buat,” ucap Rachmat, Rabu (27/12).
Sayangnya, Rachmat tidak menyebut secara rinci merek dari keempat pabrik kendaraan listrik yang hendak berinvestasi di Indonesia. Dia hanya menyebut satu di antaranya yakni Wuling.
“Dari empat pabrikan itu satu sih sudah mulai bikin, satunya itu Wuling, sudah datang dan sudah bikin produk. Kemarin (Wuling) launching satu produk baru. Yang tiga lagi nanti deh, saya bukan dalam posisi untuk ngomong,” ucap Rachmat.
Ia menuturkan bahwa keempat pabrik kendaraan listrik tersebut juga menyatakan siap mengikuti ketentuan yang berlaku di Indonesia salah satunya penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40 persen.
Menurutnya, kedatangan empat produsen kendaraan listrik tersebut akan membantu Indonesia untuk mengejar target produksi 600 ribu unit mobil listrik pada 2030 mendatang sesuai yang ditargetkan Presiden Joko Widodo.
“Kami sudah menyampaikan targetnya Pak Presiden akan punya kapasitas produksi 600 ribu di tahun 2030. Jadi, biarlah mereka nanti yang bawa produk-produknya, akan lebih banyak lagi produk-produk EV yang masuk ke Indonesia,” jelas Rachmat.