Jakarta – Penghujung tahun 2023, kondisi perekonomian global masih dibayangi banyak tantangan dan ketidakpastian termasuk fenomena kekeringan atau El Nino yang harus terus diwaspadai.
Adapun efek signifikan El Nino di Indonesia yang dapat terjadi adalah yakni kekeringan, kekurangan air bersih, gagal panen, serta kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, pemerintah pun memberikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk mereka yang terdampak El Nino.
“Jadi kenapa kita berikan, karena tadi kering terus maka kita antisipasi harga-harga akan ada kenaikan. Tapi Alhamdulillah, pemerintah bisa menjaga harga beras realtif stabil, minyak goreng stabil, sehingga kita bantu untuk penyangga,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Senin (25/12).
Dengan total anggaran mencapai Rp7,52 triliun, BLT El Nino telah disalurkan pemerintah mulai bulan November hingga Desember 2023 dengan besaran Rp400.000 per dua bulan atau Rp200.000 per bulan. Penyaluran BLT El Nino menyasar kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Secara keseluruhan hingga 21 Desember 2023, BLT El Nino telah disalurkan sejumlah Rp6,72 triliun atau mencapai 89,36% dan sebesar Rp795 juta bantuan sedang dalam proses penyaluran, sehingga diharapkan pada akhir tahun 2023 seluruh bantuan tersebut telah dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.
Airlangga menuturkan, selain memberikan BLT El Nino, pemerintah juga telah memberikan sejumlah bantuan sosial lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH) hingga bantuan pangan berupa pemberian beras 10 kilogram.
Upaya tersebut merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam menjaga daya beli dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama bagi kelompok rentan, serta menjadi bentuk implementasi dari penerapan ekonomi Pancasila.