Jakarta – Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyinggung soal regulasi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage) kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. Hal tersebut dinilai Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai sebuah blunder alias kesalahan. Hasto menyebut carbon capture and storage rusak lantaran program food estate.
“Ya tentang karbon capture dan carbon storage ini kan nanti pada saat berbicara tentang lingkungan hidup, tetapi Mas Gibran di situ lupa bahwa carbon capture justru rusak karena program food estate,” kata Hasto di Jakarta Convention Center, Senayan.
Hasto menilai saat ini carbon capture and storage rusak karena penebangan pohon. Hal itu, kata dia, dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kedekatan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
“Karena penebangan hutan yang dilakukan PT Agro Industri Nusantara yang notabene merupakan kroni dari Pak Prabowo,” ucapnya.
“Jadi itu pertanyaan yang memukul balik diri sendiri. Karena juga tidak dilaksanakan pada momentum yang pas yang sesuai dengan agenda yang tema kali ini,” sambungnya.
Hasto menilai sebetulnya Mahfud dapat menjawab pertanyaan Gibran dengan baik. Meskipun, menurutnya, pertanyaan Gibran tidak sesuai dengan tema debat kedua terkait ekonomi.
“Jadi Prof Mahfud bicara paling membumi karena pengalaman yang luas. Prof Mahfud bicara tentang kemanfaatan bagi wong cilik. ini yg menjadi kelebihan dari Prof Mahfud dari yang lain,” tuturnya.