Jakarta – Pesta demokrasi atau pemilu semakin dekat, anggaran pemerintah untuk pemilu pun sudah mulai beredar seiring dengan masuknya musim kampanye.
Maka dari itu, kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, memproyeksikan bahwa uang beredar dalam arti luas (M2) selama pemilu di 2024 akan mengalami lonjakan bahkan nilainya diperkirakan akan tembus Rp200 triliun.
“Pada 2014 Rp 165,5 triliun, 2019 Rp 189,7 triliun dan ini naik Rp 20 triliun sampai Rp 30 triliun. Tahun ini Pemilu 2024 bisa naik lebih cepat sekitar Rp 219,7 triliun,” kata Andry dalam Mandiri Economic Outlook 2023, dikutip Rabu (20/12).
Andry berharap jika peredaran uang selama pesta demokrasi RI akan bisa mendorong aktivitas masyarakat untuk belanja. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Karena jika jumlah uang beredar meningkat, maka daya beli masyarakat juga akan meningkat dan akan membawa angin segar bagi banyak pihak yang akan berdampak baik pada perekonomian Indonesia
Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), M2 pada Oktober 2023 tumbuh positif mencapai Rp 8.505,4 triliun
Adapun posisi M2 pada Oktober 2023 tumbuh 3,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 6 persen yoy. Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 7,8 persen (yoy).
“Perkembangan M2 pada Oktober 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, melalui keterangan tertulis, Senin (27/11)