Mataram – Seusai mengunjungi Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Anies Baswedan menemui masyarakat dan para calon anggota legislatif (caleg) dari NasDem, PKS, dan PKB di GOR Turida, Kota Mataram (19/12). Dalam orasi politiknya, Anies menyinggung banyaknya persoalan yang tengah dihadapi masyarakat. Mulai dari mahalnya harga beras, kelangkaan pupuk, tidka meratanya akses pendidikan, dan minimnya layanan kesehatan.
“Sudah terlalu lama keluarga-keluarga kita menderita dengan biaya hidup yang mahal. Sudah terlalu lama anak-anak kita kesulitan mencari lapangan pekerjaan. Sudah terlalu lama biaya pendidikan kita menjadi mahal,” kata Anies.
Ia menilai semua karena kebijakan yang diambil pemerintah selama ini kurang berpihak pada rakyat.
“Itu hanya bisa diubah jika kita punya kewenangan. Kita bisa mengumpulkan ribuan orang, tapi ribuan orang dengan demonstrasi tak bisa menghasilkan perubahan. Perubahan membutuhkan kewenangan,” katanya.
Untuk memperoleh kewenangan itu, Anies pun meminta para pendukungnya untuk kian kuat berkampanye dengan menyebarluaskan pesan-pesan perubahan. Tiap orang harus mengkampanyekan perubahan.
Tak lupa ia juga mengkritisi banyaknya anggota masyarakat yang takut mengkritik pemerintah. Tanpa menyebut nama, Anies menyindir ada pihak yang mengekang kebebasan berpendapat.
“Akhir-akhir ini banyak yang takut bicara mengkritik pemerintah. Betul? Padahal, tidak boleh di negeri merdeka takut mengkritik pemerintah. Bukan karena kita punya rasa takut, tapi karena ada yang mengekang di seberang sana,” ujarnya.
Kepada semua yang hadir, ia berjanji akan memberikan kebebasan berbicara kepada semua orang. Ia pun berjanji akan menjadi pemimpin yang tidak anti kritik bila kelak terpilih.