Jakarta – Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal proses belajar kepada para santri saat menyambangi Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Anies berbicara mengenai proses pembelajaran yang tak instan.
“Ini yang disampaikan oleh tuan guru. Jadi anak muda bukan yang instan, tapi ada proses pembelajaran yang panjang. Betul? yang instan itu cukup mi aja,” kata Anies Baswedan di Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Lombok Tengah, Selasa (19/12).
Anies menyebut saat ini para santri yang tengah menempuh pendidikan di ponpes tengah melalui proses penempaan. Namun, Anies menyadari bahwa para santri kerap tak menyadari prosesnya.
“Kalau untuk pimpinan, atau ilmuan tidak ada yang instan. Nggak ada. Semua yang berdiri di depan sini adalah yang sudah menjalani penempaan panjang. Hanya adik-adik semua seringkali tidak lihat proses penempaannya. Lihatnya ketika udah jadi,” jelasnya.
Anies lalu mengibaratkan proses yang dilalui para santri dengan batu permata dan batu bara. Meskipun sama-sama terbuat dari material dalam bumi, keduanya memiliki nilai yang berbeda.
“Mengapa material sama, yang satu jadi permata yang satu jadi batu bara? Lihat di tempat yang ada tambang permata, hampir pasti disitu ada tambang batu bara. Tapi kalau ada tambang batu bara, belum tentu ada tambang permata. Apa yang terjadi? materi yang sama yang berasal dari dalam bumi, digempleng dengan subu tinggi, di gempleng dengan tekanan tinggi dalam waktu yang panjang,” terangnya
“Jadi bersyukurlah digembleng disini, bersyukurnya karena dilatih disini, bangun jam 3 tidur jam 11 (malam). Lihat di tempat lain, anak-anak usia sama tidak merasakan yang adik-adik rasakan. dan kalau adik-adik merasa berat, ingat-ingat mau jadi permata atau batu bara?” imbuhnya.