Jakarta – Viral surat edaran dari manajemen PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di awak media yang mencicil gaji karyawannya. PTDI menyatakan, gaji karyawan dicicil karena adanya pembayaran konsumen yang memerlukan waktu.
“Hal tersebut dikarenakan adanya proses pembayaran dari beberapa customer yang masih memerlukan waktu, walaupun kontrak telah ditandatangan dan efektif,” kata Sekretaris Perusahaan PTDI Gemma Grimald dalam keterangannya.
Dia menyebut, salah satunya ialah DND Philippines karena adanya perubahan kepemimpinan. Contoh lain adalah kontrak modernisasi C130 TNI AU dan pengadaan CN235 TNI AL yang telah ditandatangan, saat ini masih dalam proses finalisasi menuju efektif kontrak dan ditargetkan pembayaran dapat diterima dari pemerintah Indonesia pada bulan Desember 2023-Januari 2024.
“PTDI juga mengusahakan pendapatan dari optimalisasi aset non produktif seperti inventory lama yang tidak dapat dimanfaatkan untuk program berjalan,” katanya.
Untuk diketahui, manajemen PTDI menerbitkan surat bernomor SE/028/030.02/KU 0000/PTD/12/2023 tentang Kekurangan Pembayaran Gaji Bulan November 2023.
Seperti dilihat detikcom, dalam surat tersebut dijelaskan, penjualan persediaan material tidak terpakai (dead stock) dan penerimaan uang muka dari customer yang dialokasikan/digunakan sebagai sumber pembayaran gaji sampai dengan saat ini masih berproses. Sehingga, pada hari Jumat tanggal 15 Desember 2023 yang direncanakan akan dilakukan pelunasan pembayaran gaji bulan November 2023 dengan sangat terpaksa baru dapat dibayarkan maksimal Rp 1 juta untuk masing-masing karyawan.
“Kekurangan pembayaran gaji bulan November 2023 akan dibayarkan selambat-lambatnya pada hari Jumat tanggal 22 Desember 2023,” bunyi surat tersebut.
Merepons persoalan gaji ini, Menteri BUMN Erick Thohir akan menggelar rapat terkait PT Dirgantara Indonesia (PTDI). “Ini mau rapat sama Pak Tiko (wakil menteri BUMN), itu Pak Tiko lagi nungguin saya,” katanya di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (18/12).
Ditanya mengenai kondisi keuangan, Erick kembali mengatakan akan dirapatkan. “Ini saya baru mau meeting,” katanya.
Sementara, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, industri militer merupakan industri yang panjang. Dia mengatakan, penjualan helikopter dan pesawat membutuhkan waktu.
Terkait gaji yang dicicil, Arya mengatakan, hal itu terjadi karena pendapatannya yang terhambat.
“Jadi ada yang pendapatan mereka terhambat, tapi sih kalau menurut tadi manajemennya direksinya mereka harapkan Desember ini selesai,” katanya.
Sementara itu, kas perusahaan sendiri digunakan untuk menutup pengeluaran perusahaan lainnya. Arya menyebut, ada ‘dosa’ masa lalu pada persoalan PTDI.
“Sisi kasnya kan dia punya pengeluaran-pengeluaran lainnya, ini kan dari dosa-dosa lama lah,” katanya.