Jakarta – Mazda menjadi salah satu merek mobil yang mendukung netralitas karbon. Artinya, pabrikan otomotif Jepang ini bukan hanya menawarkan produk kendaraan elektrifikasi, tetapi menyiapkan proses produksi di pabrik dengan lebih ramah lingkungan.
Mazda juga sudah merencanakan untuk memperkenalkan energi terbarukan di seluruh pabriknya, dimulai dengan peralihan dari bahan bakar fosil ke amonia cair di pabriknya di Hiroshima, Jepang. Target rasio penggunaan tenaga bahan bakar non-fosil sebesar 75 % pada tahun anggaran 2030.
Perusahaan otomotif ini juga bermaksud menjadikan seluruh rantai pasokannya netral karbon pada tahun 2050. Maka, hal pertama yang akan dilakukan Mazda adalah memperkenalkan skema Penetapan Harga Karbon Internal (Internal Carbon Pricing).
“Mazda akan bergerak maju dengan inisiatif netral karbon sejalan dengan rencana kami untuk berkontribusi terhadap pengurangan emisi CO2 dan pencegahan pemanasan global di seluruh proses kami termasuk transportasi manufaktur, penggunaan, dan daur ulang/pembuangan, karena kami yakin bahwa upaya tersebut adalah tanggung jawab utama produsen otomotif,” kata Takeshi Mukai, Direktur dan Pejabat Eksekutif Senior Mazda, dikutip dari Carscoops, Senin (18/12).
Lebih lanjut, Takeshi menyebut, Mazda memiliki target untuk mencapai netralitas karbon di seluruh pabrik globalnya. Tenggat waktunya pada tahun 2035, lalu menyusul upaya mencapai netralitas karbon di seluruh rantai pasokan pada 2050.
“Sehingga, kami bisa berkontribusi terhadap hidup berdampingan secara langgeng dengan planet ini,” ujarnya.