Jakarta – Caleg Partai Demokrat, Zulfikar menyampaikan permintaan maaf usai mobil Mitsubishi Pajero miliknya yang menggunakan nopol dinas Polri palsu untuk kampanye viral di media soial. Zulfikar mengatakan, mobil tersebut saat itu digunakan sopirnya untuk menurunkan alat peraga kamapnye miliknya.
Zulfikar pun menyampaikan permintaan maaf. Dia juga mengklarifikasi penggunaan mobil dengan pelat dinas Polri 70088-VII tersebut.
“Saya Zulfikar, calon legislatif tingkat pusat DPR RI ingin menyampaikan klarifikasi video viral tentang adanya kendaraan pelat nomor polisi 70088-VII yang digunakan untuk menurunkan satu lembar spanduk dan menurunkan kalender tahun 2024. Saat ini saya ingin mengklarifikasi bahwa mobil tersebut adalah mobil milik pribadi saya dan bukan mobil dinas milik Polri,” kata Zulfikar.
Zulfikar mengaku mendapatkan pelat dinas Polri tersebut untuk kendaraan dinasnya sebagai anggota DPR RI. Namun, saat ini masa berlaku pelat dinas Polri tersebut sudah berakhir.
“Pelat Polri yang digunakan pada pelat (kendaraan) dinas yang pernah digunakan adalah saya dapat secara resmi melalui kedinasan saya, di mana saya mendapatkan pelat tersebut menggunakan proses dan membayar pajak PNBP dalam hal untuk menggunakan kendaraan kedinasan saya sebagai anggota DPR RI,” katanya.
“Namun pelat tersebut memang sudah berakhir, namun saya mohon maaf karena saya tidak begitu melihat dan mengecek secara langsung pelat tersebut dan kendaraan tersebut bukan digunakan oleh saya secara pribadi,” tambahnya.
Zulfikar sendiri mengaku dirinya tidak ada di mobil berpelat dinas Polri saat kampanye tersebut. Zulfikar mengatakan saat itu mobil tersebut digunakan oleh sopir pribadinya.
“Kegiatan saya pada hari ini melaksanakan kampanye saya tidak menggunakan kendaraan tersebut, kendaraan tersebut dibawa oleh sopir saya dan saya tidak di dalam mobil itu, hanya sopir saya yang berada di dalam mobil tersebut dan saya tidak berada di dalam mobil tersebut,” tuturnya.