Jakarta – Alumni SMA Negeri 6 yang tergabung dalam Komunitas 6 for 3 GaMa mendeklarasikan diri mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Deklarasi “6 for 3 GaMa” ini berlangsung di Warung Garasi Si Doel, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu (16/12/2023), dan dihadiri sekitar 80 orang alumni dari berbagai angkatan.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para alumni atas dukungan kepada dirinya dan Mahfud MD.
“Kami sangat berterima kasih kepada kawan-kawan alumni SMA 6 Jakarta, atas dukungannya kepada kami,” ujar Ganjar melalui sambungan teleconference didampingi politisi PDI Perjuangan Rano Karno yang juga alumni SMA Negeri 6 Jakarta.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengapresiasi Rano Karno beserta segenap alumni SMA Negeri 6 Jakarta yang mendukung pasangan Ganjar-Mahfud. Dia berharap deklarasi tersebut menjadi langkah awal dalam menjaga dan mengawal demokrasi, serta mengawal kemenangan untuk pasangan Ganjar-Mahfud.
“Terima kasih dan apresiasi kepada Bung Rano Karno dan segenap alumni SMA 6 atas dukungannya kepada Mas Ganjar dan Prof Mahfud,” kata Arsjad. Dukungan ini, lanjut Arsjad, sangat berarti dan tidak hanya untuk pasangan Ganjar-Mahfud, tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia.
Arsjad menambahkan, deklarasi itu menjadi langkah awal dalam menjaga dan mengawal demokrasi. Dia juga mengajak rakyat Indonesia mengawal kemenangan Ganjar-Mahfud.
“Saya harap deklarasi ini menjadi langkah awal kita dalam menjaga dan mengawal demokrasi, serta mewujudkan Indonesia yang unggul. Dan, yuk kita semua kawal kemenangan Mas Ganjar dan Prof Mahfud. Kita gerak cepat wujudkan Indonesia Raya, Indonesia Unggul. Yang lebih penting Indonesia lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi 6 for 3, Budi Nugrahadi mengatakan, bahwa para alumnus yang hadir dalam deklarasi ini memiliki pandangan yang sama dalam menghadapi Pilpres 2024.
“Kita punya keinginan yang sama agar orang baik bisa memimpin negeri ini,” kata Bunug-sapaan akrabnya.
Pasangan Ganjar-Mahfud, lanjut Bunug, adalah pasangan yang tidak punya beban masa lalu. Prestasinya paling keren, terutama bagi masyarakat kecil. “Kita akan membulatkan tekad, menyerahkan suara kita kepada pasangan Ganjar-Mahfud agar Indonesia jaya di masa depan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Rano Karno politisi PDIP yang juga Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Banten menuturkan, bahwa untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud harus melalui mekanisme rakyat dengan semangat gotong-royong.
“Secara finansial kita tidak sanggup melawan mereka. Akan tetapi dengan besarnya dana yang sudah mereka keluarkan, tidak bisa membuat mereka lolos 1 putaran. Masih ada 28,7% suara mengambang yang bisa kita kelola. Insya Allah kita menang. Kita minta bantuan teman-teman di sini,” ujarnya.
Selanjutnya, Sekretaris Eksekutif TPN, Heru Dewanto mengingatkan kelebihan yang dimiliki pasangan Ganjar-Mahfud jauh melampaui kandidat pasangan lainnya. Kelebihan-kelebihan inilah yang menurut Heru, harus disampaikan kepada masyarakat, bahwa Ganjar Pranowo adalah the better version dari Presiden Jokowi.
“Selain memperkuat basis partai, kita harus menambah basis suara dari luar partai pendukung seperti deklarasi 6 for 3 ini,” paparnya.
Dengan mendulang basis suara dari luar partai pendukung, angka 28,7 persen yang merupakan undecided atau swinging bisa direbut.
Hadir dalam deklarasi tersebut, Wakil Ketua TPN yang juga alumnus SMA Negeri 6 angkatan 1983, Andika Perkasa mengungkapkan dalam memilih seringkali berdasarkan pada kesetiaan dan kepercayaan.
Andika menceritakan, bagaimana di awal-awal pencalonan Presiden Jokowi, jumlah partai pendukungnya sedikit sekali, minoritas. Ditambahkannya, orang yang punya kesetiaan terhadap teman-teman seperjuangannya akan lebih setia kepada masyarakat Indonesia.
“Kehadiran mbak dan mas semua di sini menunjukkan kesetiaan,” ujar Andika.
Terkait hasil survei, mantan Panglima TNI ini mengatakan bahwa pada keadaan ini mirip seperti keadaan 9 tahun yang lalu, ketika berdasarkan survei-survei suara Jokowi di bawah.
“Jadi situasinya sebenarnya mirip dengan Mas Ganjar, tidak sama persis, tetapi mirip. Tetaplah optimis.” (*)