Cimahi – Dalam memilih pemimpin pada Pemilu 2024, generasi muda khususnya Milenial dan GenZ harus teliti dan cerdas. Rasionalitas dan obyektivitas itu bisa dilihat minimal dari dua hal: track record dan programnya. Pernyataan itu disampaikan Muhammad Zinadine Alam Ganjar dalam Seminar Pemuda dan Politik yang digelar ‘YuTalk Platform Media Informasi Milenial dan GenZ’ di Cimahi, 16 Desember 2023.
“Jadi, apakah ada kesamaan secara linier yang disodorkan oleh pasangan calon dan value yang kita inginkan? Apabila ada kesamaan, itu jadi salah satu pertimbangan utama,” kata Alam, putera calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo.
Disinggung soal substansi dan gimik yang kerap dimainkan oleh para capres, Alam mengatakan bahwa kedua hal itu wajar dalam berpolitik. “Substansi tanpa gimik tidak akan tersampaikan, tetapi gimik tanpa substansi itu akan kosong. Namun, yang perlu kita ke depankan adalah soal substansi,” kata Alam.
Seminar politiik ini juga dihadiri artis muda Adhisty Zara, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Cimahi Pranjani HL Radja, Ketua Pemuda Katolik Cimahi Ignastius Bintang, Ketua HMI Kota Bandung Yusuf Yudiart, Ketua PMII Kota Cimahi Virlana Ramansyah Ritonga, Sekretaris GMNI Kota Bandung Christian Viery Pagliuca, Ketua PMKRI Kota Bandung Chritiado Sihombing, Ketua GMPI Kota Cimahi Rizkia Aulia Khoirunnisa, Rizky Grivaldi Ispandji tokoh pemuda Sunda Cimahi, Dzikri Nasrullah selaku Tokoh Milenial Pesantren dan Melyn Theresi Debora Sagala selaku Sekretaris DPC GAMKI Kota Cimahi pada Sabtu, 16 Desember 2024.
Dalam kegiatan itu, diulas informasi seputar optimalisasi pemuda sebagai pemegang Hak dan kewajiban dalam menghadapi momen bonus demografi, tentang bagaimana sikap sederhana untuk berptisipasi aktif dalam Proses Pemilu. “Kita harus lihat bagaimana seperti pandangan-pandangan yang obyektif dalam memilih pemimpin yang pemersatu, Pancasilais, dan tidak toleran terhadap korupsi pada pesta demokrasi 14 Februari 2024,” kata Pranjani Radja.
Sementara itu, Adhisty Zara menyampaikan pandangan bahwa ia untuk pertama kalinya memiliki hak sebagai pemilih, sehingga bertekad tak akan menyia-nyiakan hak pilih dalam menentukan pemimpin bangsa.
“Saya tak mau ikut-ikutan dengan orang lain. Pakailah hak pilih sebagai Milenial dan Gen Z sebaik mungkin dengan melihat secara obyektif memilih pemimpin yang dapat memperjuangkan hak masyarakat rentan, serta memberi prioritas pada perlindungan dan peningkatan pelayanan bagi anak, perempuan dan disabilitas,” kata pelakon dalam film ‘Dilan’ dan ‘Keluarga Cemara’ ini.