Jakarta – Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mengatakan isu tentang ‘ordal’ atau ‘orang dalam’ yang dimunculkan capres nomor urut 1, Anies Baswedan menampar diri Anies sendiri.
Gilbert mengatakan, Anies juga melakukan hal serupa. Salah satu yang disorot yaitu TGUPP atau Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan bentukan Anies semasa menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Saya kira tidak mungkin orang yang berjasa membantu seseorang berhasil lalu tidak mendapat sesuatu. Masalahnya ada yang jujur mengakui, ada yang beda kata dengan perbuatan. Sepanjang menjabat (sebagai Gubernur DKI), Anies melakukan pengangkatan ordal seperti itu,” kata Gilbert.
Menurut Gilbert, tak masalah soal ‘ordal’ jika kualitas yang diutamakan. Namun yang menjadi persoalan, lanjutnya, kalau kerja-kerja ‘ordal’ ini merambah ke mana-mana.
“Sepatutnya kalau pun diangkat orang tertentu jadi ordal, kualitas diutamakan (meritokrasi) karena itu jabatan publik. Tetapi ordal Anies (TGUPP) lebih parah, mencampuri terlalu jauh kerja eksekutif. Ada yang diangkat jadi direksi BUMD tapi kualitasnya jelek,” ucapnya.
Isu perihal ‘ordal’ ini awalnya menjadi bahan Anies saat debat perdana pada Selasa, 12 Desember 2023. Kala itu Anies menyebut fenomena ‘ordal’ sebagai hal yang menyebalkan.
“Fenomena ordal ini menyebalkan, di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal (orang dalam). Mau ikut kesebelasan ada ordalnya, mau jadi guru ordal, mau masuk sekolah ada ordal, mau dapat tiket konser ada ordal, ada ordal di mana-mana yang membuat meritokratik nggak berjalan, yang membuat etika luntur,” kata Anies di panggung debat.
Belakangan mantan juru bicara (jubir) Anies Baswedan dan Sandiaga Uno semasa Pilgub DKI 2017 yaitu Anggawira ikut angkat bicara. Dia menyoroti ucapan Anies perihal ‘ordal’ yang menurutnya juga dilakukan Anies yaitu dengan dibentuknya TGUPP.
“Bahkan bukan hanya di TGUPP karena di dalam penentuan komisaris di BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) ada orang-orang dalam, dan timses yang masuk,” kata Anggawira pada keterangannya, Sabtu (16/12).
“Mas Anies saat menjabat gubernur juga ada orang-orang di dekatnya yang masuk menjabat posisi-posisi ‘orang dalam’ seperti di Komisaris LRT Jakarta, BUMD PT Jakpro (Jakarta Propertindo), itukan orang dekat Mas Anies apalagi yang di TGUPP, ‘orang dalam semua’,” sebut Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju tersebut.
Anggawira menganggap pernyataan Anies soal ‘ordal’ merupakan bumerang karena apa yang dikatakan Anies dalam debat dinilai dilakukan oleh Anies saat menjabat sebagai Gubernur DKI.
“Saya melihatnya menjadi bumerang. ‘Orang dalam’ ini kan seperti terpercik muka sendiri jadinya,” tegas Anggawira.