Jakarta – Mantan Menteri Pertambangan dan Energi era pemerintahan Presiden Soeharto, Kuntoro Mangkusubroto, meninggal dunia. Kuntoro meninggal dunia pada Minggu (17/12) pagi pukul 01.30 WIB di RSCM Kencana, Jakarta Pusat pada usia 76 Tahun.
“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raoijiun. Turut berdua cita atas wafatnya Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, Mantan Menteri ESDM, Mantan Kepala UKP4, Mantan Dirut PLN dan Mantan Kepala BRR Aceh. Semoga Almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan,” kata ucap Said Didu dalam akun X atau Twitternya, Minggu (17/12).
Kuntoro Mangkusubroto pernah menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia di era Kabinet Pembangunan VII (1998) pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Serta di bawah kepemimpinan Presiden ke-3 RI B.J. Habibie, kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999)
Perjalanan karir Kuntoro cukup panjang sebelum akhirnya menjabat sebagai Menteri Pertambangan di era Soeharto. Ia tercatat mengawali karir sebagai staf ahli menteri muda UP3DN (1983-1988), Pembantu Asisten Administrasi Menteri Sekretaris Negara RI (1984), Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam (1988-1989), dan Direktur Utama PT Tambang Timah (1989-1994).
Pada tahun 1993-1997, ia menduduki posisi Direktur Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi. Hingga akhirnya pada 1997-1998, menempati posisi Deputi Bidang Perencanaan Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Perjalanan karirnya berlanjut, namun kali ini sebagai Direktur Utama PLN pada tahun 2000 hingga 2001. Kemudian ia kembali pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pelaksana BRR Aceh-Nias yang bertugas melakukan pemulihan kawasan Aceh dan Nias pasca tsunami 26 Desember 2004.
Kuntoro adalah Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP, atau lebih familiar disebut UKP4) sejak 22 Oktober 2009.
Jepang menganugerahkan Bintang Tanda Jasa the Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star kepada Kuntoro atas kontribusinya terhadap hubungan kedua negara. Anugerah tersebut ia terima pada 13 Mei 2023.
Ia juga mendapat anugerah Bintang Mahaputera Adipradana dari Pemerintah Indonesia pada 13 Agustus 1999.