Jakarta – Kinerja keuangan PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengalami tekanan sepanjang Sembilan bulan pertama 2023 atau secara year to date. Ini terlihat dari penurunan laba bersih dan juga pendapatan emiten tambang batubara tersebut.
HRUM membukukan laba bersih senilai US$ 107,3 juta per akhir September 2023. Realisasi ini turun 54,8% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu atau turun secara year on year (YoY) yang mana tahun lalu mencapai US$ 237,4 juta.
Akibatnya, laba bersih per saham dasar HRUM menurun menjadi US$ 0,00806 dari sebelumnya US$ 0,01844. Penurunan laba bersih ini seiring dengan penurunan pendapatan HRUM. Emiten terafiliasi taipan Kiki Barki ini membukukan pendapatan senilai US$ 642,4 juta, menurun 8,6% dari realisasi pendapatan per akhir kuartal III-2023 yang mencapai US$ 702,8 juta.
Pendapatan HRUM didominasi oleh pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, yakni berupa penjualan batubara ke pasar ekspor senilai US$ 536,78 juta. Kemudian, ada juga penjualan batubara ke pasar domestik senilai US$ 99,23 juta.
HRUM juga membukukan Pendapatan sewa senilai US$ 6,42 juta, yang berasal dari penyewaan Alat berat senilai US$ 2,43 juta, penyewaan jalan pengangkutan senilai US$ 3,51 juta, serta segmen Time, freight dan voyage charter senilai US$ 469.257.
Adapun pelanggan yang memiliki transaksi melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto adalah kepada Jera Global Markets Pte., Ltd. senilai US$ 155,33 juta.
Di sisi lain, sejumlah beban HRUM turut naik sejalan dengan naiknya pendapatan. Misalkan, beban pokok pendapatan dan beban langsung yang naik 29,16% menjadi US$ 265,56 juta. Beban umum dan administrasi juga naik 46,3% menjadi US$ 35,57 juta dari sebelumnya US$ 24,31 juta.
Sebagai informasi, HRUM saat ini sedang gencar melakukan ekspansi salah satunya melakui aksi akuisisi. Pada Selasa (26/9), HRUM membeli 799.999 lembar saham Infei Metal Industry (IMI) dari Central Halmahera Holding Pte Ltd melalui PT Tanito Harum Nickel. Jumlah ini mewakili 50,99% dari saham IMI.
Sementara itu, anak usaha HRUM lainnya yakni PT Harum Nickel Perkasa (HNP) membeli 1 lembar saham IMI atau setara 0,001%. Nilai transaksi jual beli saham ini sebesar US$ 70,38 juta.
Direktur Utama HRUM Ray Antonio Gunara mengatakan, setelah akuisisi saham tambahan IMI, HRUM akan terus menjajaki peluang untuk meningkatkan produksi nikel HRUM secara keseluruhan, baik melalui peningkatan kepemilikan saham di proyek-proyek yang sudah ada maupun investasi di proyek baru.
“Di samping itu, HRUM juga akan berupaya untuk melakukan diversifikasi produk nikel yang dihasilkannya dari proyek-proyeknya sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan perkembangan pasar ke depannya,” kata Ray dalam keterangannya, dikutip Jumat (15/12)