Jakarta – Spotify merupakan platform streaming musik, podcast, dan audiobook terbesar tahun ini. Tak hanya di Indonesia, juga di luar negeri sekalipun. Perkiraannya, Spotify kini miliki lebih dari 550 juta pengguna di seluruh dunia. Untuk platform yang menyediakan jasa penyedia musik tentu angka ini sangatlah banyak, karena memang tidak sepenuhnya tergolongkan sebagai media sosial.
Selama tahun 2023, Spotify telah melakukan PHK sebanyak tiga kali. Pada Januari perusahaan Spotify melakukan PHK pada 590 karyawan, diikuti di bulan Juni sebanyak 200 karyawan. Tentu yang paling epik dan cukup mengagetkan adalah pada Desember, mereka melakukan PHK kepada 1.500 karyawannya. Mereka memutuskan hubungan kerja dengan 2.290 karyawan selama tahun 2023 ini.
Tentu pemutusan hubungan kerja ini tidak tanpa alasan, dugaan terbesar adalah karena kecerdasan buatan atau AI. Berkat AI yang mampu mengotomatisasi fitur-fitur di Spotify, perusahaan menjadi berusaha untuk melakukan penghematan biaya dengan melakukan PHK. AI mampu menggantikan peran karyawan-karyawannya, sehingga perlahan dibabat habis oleh perusahaan. Penghematan biaya tersebut dialihkan ke investasi yang lebih besar pada perusahaan AI yang memang mereka bekerja sama, guna meningkatkan keuntungan bagi divisi podcasting dan audiobook.
Penggunaan AI di Spotify banyak digunakan pada fitur personalisasi pengalaman penggunanya, dimana sistem otomatis menciptakan playlist bagi penggunanya berdasarkan lagu / podcast apa yang sering didengarkan. Seperti playlist Daily Mix, On Repeat, Discover Weekly, yang disesuaikan dengan pengalaman pengguna. Fitur yang selalu ditunggu pengguna Spotify juga adalah Spotify Wrapped, dimana AI akan mengkonklusikan pengalaman pendengar selama satu tahun, semuanya di rekap. Dengan tampilan yang sangat bagus, dan data-data yang diberikan faktual membuat pengguna merasa sangat excited untuk mengetahui rapot tahunannya tersebut.
“Spotify memanfaatkan AI di seluruh platformnya, meluncurkan AI DJ, menyimulasikan pengalaman radio tradisional, di 50 pasar tambahan dan meluncurkan AI Voice Translation untuk podcast,” ungkap Justin Patterson, analis riset ekuitas di KeyBanc Capital Market.
Peningkatan penggunaan AI juga didukung dengan peningkatan saham perusahaan induk Spotify Technology SA, yang naik lebih dari 30% selama enam bulan terakhir. Maka memang fokus perusahaan Spotify sekarang adalah untuk mengoptimalisasi kerja teknologi dan AI untuk operasional Spotify ini sendiri. Spotify sendiri juga menjalin kerjasama dengan Google Cloud untuk merekomendasikan audiobook dan podcast penggunanya. Perekomendasian dilakukan melalui salah satu model bahasa Google Cloud yaitu Vertex AI Search, dan lagi-lagi AI.
Hal inilah yang membuat lebih dari 2.000 karyawan Spotify di-PHK, karena kemampuan kerja mereka sudah bisa digantikan oleh AI, tentu dengan harga yang lebih terjangkau. Ketakutan para pekerja perlahan sudah nyata terjadi, maka penting untuk terus meningkatkan kualitas diri dari masing-masing pekerja.