Jakarta – Sebanyak 70 spanduk hilang saat Mahfud MD melakukan kampanye ke Banten, Rabu (14/12). Direktur Hukum TPN Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Ronny Talapessy mengatakan, spanduk tersebut hilang pada dini hari sebelum kedatangan Mahfud.
“Iya kami mendapat informasi kemarin ada spanduk, 70 spanduk untuk menyambut kedatangan Pak Mahfud di Banten dipasang pada siang hari, tetapi pada pukul 03.00 WIB pagi sudah hilang. Jadi 70 spanduk untuk menyambut Pak Mahfud di mana spanduk itu berisi foto Pak Ganjar hilang,” kata Ronny.
Diketahui spanduk-spanduk itu dipasang pada malam hari menjelang kedatangan Mahfud ke Banten, Rabu (13/12). Namun, pada dini harinya, spanduk tersebut sudah menghilang.
Ronny mengatakan pihaknya masih mencari tahu oknum yang mencabut 70 spanduk tersebut. Ronny menyebut dirinya juga sudah memiliki bukti-bukti pencabutan spanduk itu.
“Ini kita bertanya-tanya siapa yang bisa melakukan ini dalam jangka waktu pada pagi hari dan masih serentak 70 spanduk ini. Kami sudah ada bukti-buktinya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris TPN Hasto Kristiyanto mengatakan pencopotan spanduk itu merupakan bentuk intimidasi. Sebab itu, kata dia, demi menghindari aksi pencopotan spanduk lagi, saat ini setiap kampanye akan membawa KTP sakti.
“Melihat intimidasi yang namanya ketua BEM UI saja sudah diintimidasi ini sudah tindakan yang berlebihan, maka kami dalam rapat tadi menegaskan bahwa baliho Pak Ganjar dan Prof Mahfud karena banyak dilepas maka balihonya itu KTP sakti,” kata dia.
“Jadi kami turun dengan membawa KTP sakti, ini menyelesaikan seluruh persoalan rakyat ini dengan satu data, Saudara Abdullah Azwar Anas itu sudah bertemu dengan Tony Blair sudah bertemu dengan para menteri-menteri digital, dari Australi, dari China dari India,” sambungnya.
Sebab itu, Hasto menyebut jika Ganjar terpilih menjadi presiden, maka akan ada menteri digital. Sehingga, dia menuturkan setiap bertemu rakyat, hanya perlu menunjukkan KTP sakti.
“Sehingga ini (e-KTP) sudah ready to be implemented, sudah siap untuk diimplementasikan, ini lah sehingga ke depan, akan menteri digital, karena persoalan digitalisasi, ini bukan persoalan teknologi tapi persoalan politik. Ini yang akan dibawa Pak Ganjar dan Prof Mahfud sehingga setiap bertemu rakyat tunjukkan KTP,” ucap dia.