Hanoi – Sebuah foto CEO NVidia Jensen Huang yang tengah asyik menyantap makanan kaki lima di Hanoi, Vietnam, mengagetkan publik pekan lalu. Banyak yang tidak menyangka pemilik kekayaan US$42 milyar ternyata bisa menikmati makan di tempat yang merakyat. Dalam foto yang tersebar, Huang nampak makan kuliner lokal dengan ditemani beberap stafnya. Namun yang lebih penting, mengapa ia ada di Vietnam?
Kunjungan Huang terkait rencana Nvidia melakukan ekspansi usaha ke Vietnam. Sebelum ini, Nvidia memang telah melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan Vietnam seperti Viettel, FPT, Vingroup, VNG. Bahkan sempat menginvetasikan dana sebesar US$250 juta. Melihat iklim usaha yang bagus, kini Nvidia berminat menjajaki peluang membuat pusat riset dan pabrik semikonduktor di sana.
Usia pertemuan dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Huang mengatakan bahwa Vietnam sudah seperti rumah sendiri baginya. Oleh karenanya, ia ingin mengembangkan ekosistem semikonduktor dan digitalisasi Vietnam.
Pemerintah Vietnam pun menyambut baik niat Huang. Sayangnya saat ini Vietnam hanya memiliki sekitar 6.000 insinyur di bidang semikonduktor. Sangat tidak memadai untuk mengembangkan ekosistem semikonduktor. Kerjasmaa dengan berbagai pihak diperlukan agar kebutuhan insinytur dapat segera teratasi. Diharapkan pada tahun 2030 nanti sudah ada sekitar 50.000 insinyur.
Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam memang telah menjadi pusat pengemasan IC bagi produsen global. Perang dagang antara Amerika Serikat dengan China membuat produsen IC mencemaskan kelangsungan rantai pasokan.
“Semakin banyak perusahaan Amerika yang mempertimbangkan Vietnam sebagai lokasi ideal untuk fasilitas produksi dan manajemen rantai pasokan mereka. Karena, misalnya, meskipun India telah terbukti menjadi pesaing yang layak bagi Tiongkok, lokasi geografisnya dapat mengakibatkan biaya rantai pasokan yang sedikit lebih tinggi,” ungkap TechWire Asia.
Selain NVIDIA, Meta dan Microsoft juga telah bermitra dengan perusahaan-perusahaan Vietnam untuk meluncurkan perangkat lunak AI di seluruh Vietnam, guna mendorong transformasi digital. Selain itu, Marvell Technology telah mengumumkan rencana untuk membangun pusat desain kelas dunia di Kota Ho Chi Minh. Bahkan Intel dengan bangganya berulang kali memamerkan fasilitas pengujian dan pengemasan IC terbesar di dunia miliknya yang ada di sana.